Monday, September 13, 2004

Epilog

Seorang pria yang nyaris sempurna, dengan alis lebat yang menukik tajam di sudut atas matanya. Membingkai sepasang mata yang mampu menghujam dan melelehkan hati siapapun tanpa terkecuali. Sungguh pahatan Allah yang menakjubkan, terutama dengan kepribadian yang jauh dari introvert. Dibesarkan dengan pujian dan dukungan yang sangat cukup bahkan cenderung berlebihan. Terbiasa dengan satu aturan hidup, yang didominasi dengan kata "saya".

Lakon setiap orang sungguh sangat berbeda di dunia ini. Karena aku percaya hidup ini hanya sekali maka aku akan membuat pilihan. Sebenarnya ini bukanlah pilihan karena kamu yang telah membuat pilihan tersebut dan aku akan mengikuti alirannya sampai ujung muara.

Tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Kamu bisa memiliki semua yang kamu anggap melengkapi ke'hebat'an kamu. Tapi maaf aku tidak bisa memberi "kita" karena aku tidak ingin hidup dengan takaran bahagia milik orang lain. Aku mempunyai standarku sendiri, dan akan berjuang untuk menggapainya. So, be happy..cause i know you can. And one day I'm gonna find my comfy and natural one..just to get my happiness back..vaya con dios!

1 comment:

dhank Ari said...

it's been a while since you wrote last time. where've you been?